(MATERI
PELATIHAN DAKWAH FARDIYAH, 30 SEPTEMBER 2017, MASJID ULIL ALBAB FBS UNM)
Ustad
Erwin Ardiansyah, S.Pd.
Pengertian Dasar
Secara bahasa, dakwah berarti
seruan/panggilan, permintaan dan permohonan. Sedangkan secara istilah, dakwah
berarti memanggil manusia kepada Allah dengan baik sehingga beriman kepada
Allah dan bertauhid kepadaNya.
Adapun dakwah fardiyah secara bahasa
yaitu aktivitas dakwah yang dilakukan secara personal (individu). Sedangkan secara
istilah dakwah fardiyah berarti ajakan atau seruan kepada Allah Swt. yang
dilakukan seorang da’i kepada orang lain secara individu dengan tujuan
memindahkan mad’u (target dakwah) kepada keadaan yang lebih baik yang diridhai
oleh Allah Swt.
Metode Dakwah
1. 1. Lewat tulisan; yaitu
mengajak manusia kepada Allah Swt. melalui sebuah tulisan. Misal pamfet dakwah.
2. 2. Lewat media sosial (social
media); yaitu mengajak manusia kepada Allah Swt. melalui media sosial
seperti facebook, instagram, Line, dan lain sebagainya. Metode ini adalah
metode yang paling efektif karena mengingat sekarang kita berada dalam era
digital.
3. 3. Dakwah fardiyah; yaitu
dilakukan secara personal/individu. Metode ini juga cukup ampuh dalam berdakwah
karena seorang da’i bisa mengenal mad’u nya secara mendalam.
Esensi Dakwah Fardiyah
Dalam berdakwah fardiyah, haruslah
bergerak dengan kualitas yang baik. Dakwah fardiyah merupakan kemampuan yang
harus dimiliki oleh seluruh aktivis dakwah.
Tujuan Dakwah Fardiyah
Adapun tujuan dakwah fardiyah yaitu
membentuk sumber daya manusia dalam sebuah pergerakan kepada Allah secara
jamaah. SDM yang dimaksud adalah aktivis dakwah yang memiliki kualitas.
Dakwah adalah hal yang paling
penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah Swt.:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104)
Karakteristik
Dakwah Fardiyah
1.
Adanya bincang-bincang dan tatap muka;
2.
Bersama mad’u;
3.
Kontinyu (bekelajutan);
4.
Mudah;
5.
Mengungkap potensi dan bakat mad’u.
Prioritas Dakwah Fardiyah
1.
Antara seorang muslim dan non-muslim,
maka utamakan yang muslim;
2.
Antara yang terdekat dan
terjauh, maka utamakan yang terdekat;
3.
Antara yang muda dan tua,
maka utamakan yang muda;
4.
Antara yang tawadhu dan
sombong, maka utamakan yang tawadhu;
5.
Antara belum memiliki
jamaah dan yang sudah, maka utamakan yang belum memiliki jamaah;
6.
Antara yang memiliki wawsan
luas dan sempit, maka utamakan yang memiliki wawasan luas;
7.
Antara seprofesi dan beda
profesi, maka utamakan yang seprofesi;
8.
Antara orang yang memiliki
pengaruh dan tidak, maka utamakan yang memiliki pengaruh.
Akhlah yang Harus Dimiliki Da’i
dalam Dakwah Fardiyah
1.
Keteladanan; seorangaktivis
dakwah harus bisa menjadi teladan bagi mad’u kita. Misal, prestasi, dan
lain-lain.
2.
Ikhlas; yaitu berdakwah
karena Allah, bukan karena organisasi.
3.
Sabar; yaitu bersabar dalam
melihat sifat mad’u yang tidak disenangi.
4.
Optimis dan tsiqoh (percaya)
kepada Allah; boleh jadi dari satu orang yang gagal diajak dalam kebaikan,
menjadi sebab Allah mendatangkan banyak orang untuk ikut dalam kebaikan yang
kita seru.
5.
Memahami agama; merupakan
bekal penting bagi seorang da’i dalam berdakwah fardiyah.
6.
Berkorban; yaitu untuk
mengantarkan mad’u ke dalam kebaikan.
7.
Sikap antisipasi gagal
dakwah; hal ini bertujuan agar tidak kecewa ketika mad’u kita tidak diberikan hidayah.
8.
Lebih dari satu mad’u; jika
kita gagal memberikan seruan kepada seorang mad’u, maka masih banyak yang lain
yang harus diseru oleh seorang da’i.
9.
Penuh perhitungan dan tidak
tergesa-gesa; langkah-langkah dakwah fardiyah yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kondisi mad’u.
10. Berlemah lembut; contoh dakwah nabi Musa as. kepada Fir’aun
dengan cara yng lembut, contoh lain dakwah nabi kepada seseorang Badui
yang buang air di masjid.
11. Menjaga ukhuwah; dengan cara memberikan haq-haq (hak-hak)
seorang muslim.
12. Bekerja sesuai tujuan; tujuan dakwah fardiyah adalah mengajak
mad’u untuk dilibatkan dalam halaqah tarbiyah.
13. Menjadikan dakwah sebagai kesibukan utama; apapun kedudukan kita
dalam keseharian, maka jadikan dakwah sebagai tujuan utama.
14. Menyadari bahwa hidayah itu milik Allah; berdoa kepada Allah
agar mad’u kita diberikan hidayah oleh Allah.
Cara Melakukan Perkenalan dengan Mad’u
1.
Jangan sampaikan pertanyaan
yang jawabannya ya atau tidak sehingga percakapan bisa berlangsung lama.
2.
Menjadikan dirinya sebagai
pusat perhatian. Dengan bertanya seputar diri mad’u tersebut.
3.
Perbincangkan seputar hal
yang umum, yang sesuai dengan kondisi mad’u (misal hobi).
4.
Jika sudah akrab, berikan
pertanyaan yang mendalam seputar bakatnya, sehingga bisa memiliki bayangan
tentang posisinya dalam kerja-kerja dakwah.
5.
Saling berkunjung.
6.
Ikutkan ke daurah.
Untuk materi versi audio, silakan
klik tautan di bawah ini:
Departemen Syiar
PUSDAMM BEM FBS UNM
EmoticonEmoticon